Gempa bumi di Jawa, tahun 1836-2011

Sebagai bagian dari "Cincin Api", tentu saja, sering terjadi gempa bumi di Jawa . Gempa bumi di Jawa, sebagian besar disebabkan oleh aktivitas lempeng tektonik. Sebagian besar gempa itu berpusat di bagian selatan Jawa, di Samudra Hindia. Hampir semua gempa ini tidak besar, hanya beberapa gempa yang menyebabkan banyak kerusakan. Salah satu gempa besar yang terjadi adalah pada 27 Mei 2006 di Yogyakarta . Berikut adalah beberapa gempa Jawa Indonesia dari tahun 1836 hingga 2011:

22 Maret 1836
Gempa terjadi di Mojokerto, Jawa Timur . Tidak diketahui bagaimana kekuatan gempa, tetapi skala intensitas gempa mencapai MMI VII-VIII. Gempa ini merusak beberapa bangunan.

11 November 1862
Gempa terjadi di Madiun, Jawa Timur. Intensitas mencapai MMI VII. Gempa ini meretakkan beberapa bangunan.

15 Agustus 1896
Gempa terjadi di Wlingi, Jawa Timur. Intensitas seismiknya mencapai MMI VII. Gempa menyebar sampai Brangah. Merusak beberapa bangunan dan rumah.

20 Agustus 1902
Gempa terjadi di Tulungagung Jawa Timur, dengan intensitas seismik MMI VII. Gempa merusak beberapa bangunan.

11 Agustus 1939
Gempa bumi terjadi di Jawa Timur dengan intensitas MMI VII. Gempa menyebar hingga Rembang, Jawa Tengah .

19 Juni 1950
Gempa bumi terjadi di Jawa Timur dengan skala intensitas gempa mencapai VI MMI. Beberapa bangunan retak. Gempa juga menyebar ke Kalimantan dan Jawa Barat .

20 November 1958
Gempa terjadi di Malang, Jawa Timur, dengan skala intensitas seismik mencapai MMI VII-VIII. Gempa bumi menghancurkan bangunan, tanah, dan 8 orang meninggal.

19 Februari 1967
Gempa kembali terjadi di Malang dengan skala intensitas seismik VII - IX MMI. Kerusakan terburuk terjadi di Dampit, 1.539 rumah rusak, 14 orang tewas, 72 luka-luka. Di Gondanglegi, 9 orang tewas dan 49 orang cedera, 119 bangunan ambruk, 402 retak, 5 masjid rusak. Di Trenggalek 33 rumah bambu retak. Gempa menyebar hingga Banyumas dan Cilacap di Jawa Tengah .

4 Oktober 1972
Gempa terjadi di Blitar-Trenggalek, Jawa Timur, dengan intensitas 6 pada skala Richter atau sekitar MMI V-VI. Akibatnya, ada kerusakan pada beberapa bangunan di Gandusari & Trenggalek. 250 orang meninggal, 127 orang hilang, 423 luka-luka, 1.500 rumah ambruk, 278 kapal rusak dan hilang. Gempa ini juga menyebabkan gelombang tsunami puluhan meter yang mencapai 500 meter dari pantai.

3 Juni 1994
Gempa bumi terjadi di Banyuwangi, Jawa Timur , dengan intensitas 7 Richter atau sekitar MMI VIII. Gempa menyebar di Rajegwesi, Gerangan, Lampon, Pancer, Pulau Sempu, Grajagan, Pulau Merah (Pulau Merah), Teluk Hijau, Sukamade, Watu Ulo, Teluk Sipelori dan Teluk Tambakan. Gempa ini juga menyebabkan tsunami mencapai pantai Banyuwangi, Jember, Malang, Blitar, Tulung Agung, Terri & Pacitan.

20 Juli 2003
Gempa bumi terjadi di Pacitan dengan kekuatan 5,9 Richter. Akibat kerusakan beberapa bangunan, 4 rumah di desa Pucang Sewu, 1 rumah di desa Sambong, 1 rumah di desa Ponggok, Kecamatan Pacitan; 1 rumah di desa Wonocoyo, Trenggalek; beberapa rumah di Madiun dan pasar komersial di Yogyakarta. Gempa bumi juga menyebar di Pacitan, Trenggalek, Madiun, Surakarta (Solo) , Yogyakarta ke Surabaya .

27 Mei 2006
Gempa bumi Jawa Indonesia 2006 terjadi pada 05:54, Pusat gempa di Samudera Hindia sekitar 25 km selatan-barat daya Yogyakarta , dengan kekuatan 6,3 Richter (berdasarkan United States Geological Survey). Dua gempa susulan di 4,6 dan 4,8 Richter juga terjadi beberapa jam kemudian. Gempa bumi menyebabkan 5.782 kematian, 36.299 terluka, 135.000 rumah ambruk, dan sekitar 1,5 juta orang kehilangan tempat tinggal.

Sebagian besar dari mereka di Bantul, sementara sekitar 1.600 lainnya meninggal di Klaten. Ini adalah salah satu gempa bumi terbesar di Jawa selama berabad-abad.

17 Juli 2006
Gempa bumi Jawa terjadi pada pukul 03:24 siang, berkekuatan 7,7 skala Richter. Hiposentre pada kedalaman 48,6 km di bawah dasar laut, sekitar 225 km sebelah timur laut Pulau Natal atau 240 km selatan-barat daya Tasikmalaya, Jawa Barat. Kementerian Kesehatan Indonesia melaporkan bahwa sekitar 450 orang terluka dan 140 orang hilang. Seorang warga Pangalengan mengatakan bahwa ada gelombang tsunami yang datang ke pantai dengan kecepatan 40 kilometer per jam. Dia juga mengatakan bahwa tsunami setinggi setidaknya 5 m. Penduduk lain mengatakan puluhan nelayan setempat takut basah kuyup karena ombak besar.

2 September 2009
Episentrum gempa Tasikmalaya, 2009ini Java Indonesia gempa 2009 juga bernama “Gempa Tasikmalaya” karena terjadi di Tasikmalaya, Jawa Barat. Gempa tektonik Tasikmalaya terjadi pada 2 September 2009 pukul 14.55 siang dengan pusat gempa di 142 km barat daya Tasikmalaya, dengan kekuatan 7,3 Richter. Gempa bumi terjadi sebagai akibat tabrakan lempeng tektonik Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia. Gempa bumi juga menyebar ke pulau Bali. Puluhan orang tewas dan ratusan lainnya terluka, merusak sekitar sepuluh ribu rumah dan gedung perkantoran di Indramayu, Cianjur, Ciamis, dan Kuningan Jawa Barat. Di Cianjur, gempa menyebabkan tanah longsor yang mengubur 11 rumah. Gempa susulan berkekuatan 4,9 juga terjadi pada pukul 16:28.

9 November 2010
Gempa bumi terjadi pada 19:38. Episentrum gempa di kedalaman 14 km, terletak 139 km sebelah tenggara Sukabumi, Jawa Barat. Tidak ada kerusakan yang dilaporkan selama gempa bumi ini.

9 November 2010
Gempa bumi terjadi pada pukul 02:03 siang, dengan kekuatan 5,6 Richter pada kedalaman 10 km, terletak 125 km barat daya Bantul, Yogyakarta. Intensitas gempa pada Skala II-III MMI terasa di Klaten, Pangandaran, dan Karangkates. Tidak ada kerusakan yang dilaporkan selama gempa bumi ini.

19 Maret 2011
Gempa bumi di pulau Jawa terjadi pada pukul 08:16 pagi. Pusat gempa terletak 142 km tenggara Wonogiri, Jawa Tengah pada kedalaman 10 km dengan kekuatan 5,1 Richter. Tidak ada kerusakan yang dilaporkan selama gempa bumi ini.

20 Maret 2011
Gempa bumi terjadi pada pukul 08.20 pagi. Pusat gempa berada di kedalaman 10 km, terletak 172 km barat daya Sukabumi Jawa Barat, dengan kekuatan 5,3 Richter. Gempa terasa dengan intensitas MMI II - III di Pelabuahan Ratu, Pangandaran dan Bogor Jawa Barat . Tidak ada kerusakan yang dilaporkan selama gempa bumi ini.

23 Maret 2011
Gempa bumi terjadi pada hari Rabu, 23 Maret 2011 pukul 07:07 pagi. Pusat gempa berada di kedalaman 22 km, di 141 km barat daya Banyuwangi Jawa Timur, dengan kekuatan 5,1 Richter. Gempa terasa hingga Denpasar dan Nusa Dua Bali dengan intensitas MMI III. Tidak ada kerusakan signifikan yang dilaporkan selama gempa bumi ini.

4 April 2011
Gempa bumi terjadi pada hari Senin, 4 April 2011, jam 3:06 pagi. Pusat gempa berada di kedalaman 10 km di tengah laut, terletak 293 km barat daya Cilacap, Jawa Tengah , dengan kekuatan 7,1 Richter . Gempa bumi menyebar di Pangandaran dan Cilacap, Jawa Tengah (MMI IV), Karangkates, Yogyakarta, Purworejo (II MMI), Cisarua (Jawa Barat), Jakarta , Denpasar (Bali). Gempa itu juga terasa di kota Bandung (MMI III-IV). Gempa ini tidak menyebabkan tsunami dan tidak ada kerusakan yang dilaporkan.

5 April 2011
Gempa bumi terjadi pada hari Sabtu, 5 April 2011, pada jam 11:34. Pusat gempa terletak di tengah laut pada kedalaman 23 km, terletak 83 km tenggara Ujung Kulon, sebelah barat Jawa dengan kekuatan 5,4 Richter. Tidak ada kerusakan signifikan yang dilaporkan selama gempa bumi ini.

14 Mei 2011
Gempa bumi terjadi pada hari Sabtu, 14 Mei 2011, jam 4.43 pagi. Pusat gempa terletak di tengah laut pada kedalaman 10 km, terletak 290 km barat daya Cilacap, Jawa Tengah, dengan kekuatan 5,7 Richter. Karena gempa ini jauh dari pulau, gempa ini tidak terasa di Jawa.