Provinsi Jawa Timur, Tema Alam, Budaya, dan Sejarah

Jawa Timur Indonesia terletak antara 111,0 ° EL - 114,4 ° EL dan 7,12 ° SL dan 8,48 ° SL, dengan luas 47.157,72 m2. Secara umum, provinsi Jawa Timur dapat dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu tanah Jawa Timur dengan proporsi yang lebih luas hampir 90% dari seluruh provinsi Jawa Timur, dan kepulauan Madura yang hanya 10%. Jawa Timur memiliki 229 pulau yang terdiri dari 162 pulau bernama, dan 67 pulau tanpa nama, dengan panjang pantai sekitar 2.833,85 km.

Kota Surabaya adalah ibu kota provinsi Jawa Timur. Klik di sini untuk menemukan beberapa hotel terbaik di Surabaya . Batas-batas Jawa Timur adalah, Laut Jawa dan Pulau Kalimantan di sisi utara, Samudra Hindia di sisi selatan, Provinsi Jawa Tengah di sisi barat, dan Selat Bali di sisi timur.

Provinsi Jawa Timur memiliki beberapa komoditas utama. Sektor pertanian melalui subsektor tanaman pangan dan perkebunan Jawa , dan sub sektor perikanan, juga memainkan peran ekonomi penting di provinsi ini.

Komoditas yang dihasilkan seperti beras, kelapa, tebu, jambu mete, kopi, tembakau, cengkeh, karet dan kakao. Untuk subsektor perikanan, terdiri dari perikanan laut, perikanan umum berair dan budidaya. Volume ekspor provinsi ini sepanjang tahun 2005 mencapai 6, 95 juta ton dengan nilai USD 7, 43.

Di era global ini, pariwisata adalah sektor yang menjanjikan jika dikembangkan dan dikelola dengan baik. Selain itu, provinsi Jawa Timur memiliki berbagai tujuan wisata , dari tema alam, budaya dan sejarah. Wisata alam Jawa Timur Indonesia, seperti Telaga Sarangan, Tretes, Hutan Purwo dan Baturetno DI Malang, Pantai Pasir Putih di Situbondo, Pantai Popoh, Pantai Pacitan, Pantai Ngliyep, dan wisata bahari di beberapa wilayah Jawa Timur.

Wisata budaya Jawa Timur adalah candi Panataran, candi Jawi, candi Jago dan Singosari, perlombaan sapi di Madura, upacara labuhan (upacara tradisional dengan berlayar berbagai hal ritual ke laut) di pantai Selatan, reog Ponorogo, dan ludruk ( teater tradisional dengan tarian, nyanyian dan humor).

Sejarah Jawa Timur pariwisata seperti makam orang suci Islam, Trowulan yang merupakan artefak kuno kerajaan Majapahit dan museum Empu Tantular.

Selain itu, jumlah warga yang besar dan tingkat pendidikan yang cukup baik menjadi sumber daya manusia yang potensial untuk dikembangkan dan ditingkatkan produktivitasnya melalui berbagai program pelatihan, yang disesuaikan dengan kebutuhan. Masalah sumber manusia dalam kaitannya dengan otonomi daerah sangat penting karena sumber manusia kreatif yang memiliki etika kerja tinggi dapat menghasilkan nilai tambah bagi suatu daerah.

Bertentangan, jika suatu daerah dikatakan kaya akan sumber daya alam tetapi memiliki sumber daya manusia yang rendah, masyarakat di wilayah tersebut tidak dapat dikatakan makmur. Kesatuan kreativitas manusia dan sumber daya alam akan membentuk kesejahteraan manusia.

Di sisi religius, kehidupan beragama di Jawa Timur Indonesia sesuai dengan harapan masyarakat. Itu ditandai dengan terang kehidupan religius dan harmoni yang toleran dalam melakukan kepercayaan masing-masing. Pengembangan tempat shalat diharapkan dapat mengarungi semua lapisan masyarakat dari era globalisasi.